Rabu, 23 Februari 2011

Filsafat Bahasa - oleh: Dr.Ir.Dali Santun Naga,MMSI (23 februari 2011)

Sejarah Bahasa Indonesia




Bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi Republik Indonesia. Bahasa Indonesia diresmikan penggunaannya setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, tepatnya sehari sesudahnya, bersamaan dengan mulai berlakunya konstitusi. Di Timor leste, bahasa Indonesia berstatus sebagai bahasa kerja. Bahasa Indonesia merupakan salah satu ragam Bahasa Melayu. Bahasa Indonesia mulai dicanangkan pada saat Sumpah Pemuda, 28 oktober 1928.
Hingga saat ini, Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang hidup, yang terus menghasilkan kata-kata baru, baik melalui penciptaan maupun penyerapan dari bahasa daerah dan bahasa asing. ada 748 ragam bahasa terdapat di Indonesia.

INDONESIA
Perkembangan Bahasa :

  1.   Bahasa Melayu Purba
  2.   Bahasa Melayu Kuno (zaman Sriwijaya, abad 4-14)
  3.   Bahasa Melayu Klasik (abad 14-18)
  4.   Bahasa Melayu Peralihan (abad 19)
  5.   Bahasa Melayu Baru (abad 20)
  6.   Bahasa Melayu Modern ( bahasa Indonesia dan bahasa Malaysia)

Ragam Bahsa Melayu :
- Melayu Riau Johor
- Melayu Betawi
- Melayu Cina
- Melayu Manado
- Melayu Maluku
- Melayu Balai Pustaka, Pujangga baru

Bahasa Melayu Kuno :
Beberapa Bahasa Melayu Kuno pada Prasasti, antara lain :
* Prasasti Kedukan Bukit (Palembang, 16 Juni 682)
* Prasasti Karang Brahi (Jambi, tahun 692)
* Prasasti Sojomerto (Pekalongan, abad 7)
* Prasasti Kota Kapur (Bangka 28 Februari 686)
* Prasasti Telaga Batu (Palembang, abad 7)
* Prasasti Gondosuli (Jawa Tengah, tahun 832)

Prasasti Kedukan Bukit


Prasasti Sojomerto

Prasasti Kota Kapur
Aksara Dalam Tulisan :
~ Melayu Kuno ditulis dengan aksara Palawa dan dewanagari
~ Melayu Klasik ditulis dengan aksara Jawi
~ Melayu Peralihan ditulis dalam aksara Latin
                     > aksara latin menurut ejaan Bahasa Belanda (Indonesia)
                     > aksara latin menurut ejaan Bahasa Inggris (Malaysia)

Akasara Dewanagari

Akasara Pallawa, Hanacaraka, Daerah
Ciri Bahasa Melayu Kuno :
Aksara B sekarang, dulu berupa V (diantara V dan W)
Tidak ada lafal E (berbentuk A atau O)
Awalan di-, dulu ni-
Awalan me-, dulu ma-
Awalan ber-, dulu mar-
 Awalan –nya, dulu-na
Ada kalanya –nya- , dulu –na- (vanakna)

Bahasa melayu biasanya kasar atau memiliki aksen tinggi.

Bahasa Indonesia adalah bahasa yang terbuka. Maksudnya ialah bahwa bahasa Indonesia banyak menyerap kata-kata dari bahasa lain.


Asal BahasaJumlah Kata
Belanda3.280 kata
Inggris1.610 kata
Arab1.495 kata
Sansekerta-Jawa Kuno677 kata
Tionghoa290 kata
Portugis131 kata
Tamil83 kata
Parsi63 kata
Hindi7 kata
Bahasa daerah: Jawa, Sunda dll....
Peristiwa penting dalam sejarah Bahasa Indonesia :

  • Tanggal 16 Juni 1927 Jahja Datoek Kajo menggunakan bahasa Indonesia dalam pidatonya. Hal ini untuk pertamakalinya dalam sidang Volksraad seseorang berpidato menggunakan bahasa Indonesia.
  • Tanggal 28 Oktober 1928 secara resmi Muhammad Yamimengusulkan agar bahasa Melayu menjadi bahasa persatuan Indonesia.
  • Tahun 1933 berdiri sebuah angkatan sastrawan muda yang menamakan dirinya sebagai Pujangg Baru yang dipimpin oleh Sutan Takdir Alisyahbana
  • Tahun 1936 Sutan Takdir Alisyahbana menyusun Tatabahasa Baru Bahasa Indonesia.
  • Tanggal 25-28 Juni 1938 dilangsungkan Kongres Bahasa Indonesia I di Solo. Dari hasil kongres itu dapat disimpulkan bahwa usaha pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia telah dilakukan secara sadar oleh cendekiawan dan budayawan Indonesia saat itu.
  • Tanggal 18 Agustus 1945 ditandatanganilah Undang-Undang Dasar 1945, yang salah satu pasalnya (Pasal 36) menetapkan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara.
  • Tanggal 19 Maret 1947 diresmikan penggunaan ejaan Republik sebagai pengganti ejaan Van Ophuijsen yang berlaku sebelumnya.
  • Tanggal 28 Oktober s.d 2 November 1954 diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia II di Medan. Kongres ini merupakan perwujudan tekad bangsa Indonesia untuk terus-menerus menyempurnakan bahasa Indonesia yang diangkat sebagai bahasa kebangsaan dan ditetapkan sebagai bahasa negara.
  • Tanggal 16 Agustus 1972 H.M Soeharto, Presiden Republik Indonesia, meresmikan penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD) melalui pidato kenegaraan di hadapan sidang DPR yang dikuatkan pula dengan Keputusan Presiden No. 57 tahun 1972.
  • Tanggal 31 Agustus 1972 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menetapkan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukan Istilah resmi berlaku di seluruh wilayah Indonesia (Wawasan Nusantara).
  • Tanggal 28 Oktober s.d 2 November 1978 diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia III di Jakarta. Kongres yang diadakan dalam rangka memperingati Sumpah Pemuda yang ke-50 ini selain memperlihatkan kemajuan, pertumbuhan, dan perkembangan bahasa Indonesia sejak tahun 1928, juga berusaha memantapkan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia.
  • Tanggal 21-26 November 1983 diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia IV di Jakarta. Kongres ini diselenggarakan dalam rangka memperingati hari Sumpah Pemuda yang ke-55. Dalam putusannya disebutkan bahwa pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia harus lebih ditingkatkan sehingga amanat yang tercantum di dalam Garis-Garis Besar Haluan Negara, yang mewajibkan kepada semua warga negara Indonesia untuk menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar, dapat tercapai semaksimal mungkin.
  • Tanggal 28 Oktober s.d 3 November 1988 diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia V di Jakarta. Kongres ini dihadiri oleh kira-kira tujuh ratus pakar bahasa Indonesia dari seluruh Indonesia dan peserta tamu dari negara sahabat seperti Brunei Darusallam, Malaysia, Singapura, Belanda, Jerman, dan Australia. Kongres itu ditandatangani dengan dipersembahkannya karya besar Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa kepada pencinta bahasa di Nusantara, yakni Kamus Besar Bahasa Indonesia dan Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia.
  • Tanggal 28 Oktober s.d 2 November 1993 diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia VI di Jakarta. Pesertanya sebanyak 770 pakar bahasa dari Indonesia dan 53 peserta tamu dari mancanegara meliputi Australia, Brunei Darussalam, Jerman, Hongkong, India, Italia, Jepang, Rusia, Singapura, Korea Selatan, dan Amerika Serikat. Kongres mengusulkan agar Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa ditingkatkan statusnya menjadi Lembaga Bahasa Indonesia, serta mengusulkan disusunnya Undang-Undang Bahasa Indonesia.
  • Tanggal 26-30 Oktober 1998 diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia VII di Hotel Indonesia Jakarta. Kongres itu mengusulkan dibentuknya Badan Pertimbangan Bahasa.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar